photo BannerSpandukRamadhan2014M-1435_zpsff893af3.jpg

Mutiara Ulama (1)

Dipimpin oleh penguasa yang zalim selama tujuh puluh tahun itu lebih baik bagi umat dari pada tidak ada pemimpin walaupun satu hari

Musabaqah Tsaqafiyyah Online Internasional

Musabaqah ke 16 maktab Dakwah Rabwah Riyadh - KSA

Makna Dan Tujuan Manasik Haji

Bagaimana Menyempurnakan Haji ?

Sebab Do'a Tidak Terkabul

Angkat tangan kalian dengan iringan do'a sebelum terikat rantai...(Abu Darda)

Ramadhan Menuju Kemenangan Umat

Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya ( Hadits Qudsi )

Minggu, 21 September 2014

Generasi Shalih Dahulu Mengisi 10 Hari Pertama Dzulhijah

Diantara keistimewaan agama Islam dari agama lainnya adalah memiliki bulan-bulan yang mulia. Diantara bulan-bulan tersebut adalah bulan Dzulhijah. Kesitimewaan bulan Dzulhijah terlihat dari banyaknya ibadah-ibadah di dalamnya yang tidak terdapat di bulan-bulan lainnya. Ketika seorang muslim bisa menjalankan rangkaian ibadah-ibadah tersebut maka ia telah memperoleh kemuliaan dari Allah subhanahu wata'ala.
Diantara ibadah-ibadah di bulan Dzulhiijah adalah ibadah haji, umrah, puasa, berkurban (udhiyah), memakmurkan ibadah pada 10 hari pertama yang disebut dengan Ayyaam Ma'luumaat ( hari-hari yang diketahui/ ditentukan) dalam firman Allah ta'ala:
وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ
"dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan". (Qs. Al-Haj : 28)
Pada kesempatan ini kita ingin tahu aktifitas ibadah apa yang dilakukan orang-orang shalih terdahulu di 10 hari pertama Dzulhijah, semoga kita bisa mengambil pelajaran dari mereka dan mengikuti serta mencontoh semangat mereka dalam memakmurkan 10 hari pertama dzulhijah.
Muhammad bin Nashr meriwayatkan dari Abu Utsman Al-Hindi, ia berkata : " orang-orang shalih dahulu mengagungkan sepuluh hari yang 3 (tiga), yaitu : sepuluh hari pertama bulan Muharram, sepuluh hari pertama Dzhulhijah, dan sepuluh hari terakhir Ramadhan".[1]

Kamis, 04 September 2014

Agar Anak Muslim Berprestasi

Setiap orang tua tentu senang jika anaknya memiliki prestasi yang tinggi di dunia. Ini adalah fithrah manusia sebagaimana yang Umar radhiallâhu ‘anhu pernah katakan kepada anaknya ‘Abdullâh bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma, ketika
Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallambertanya kepada para sahabatnya:

" Sesungguhnya di antara banyak pohon ada satu pohon yang daun-daunnya tidak rontok, pohon tersebut seperti seorang muslim. Kabarkanlah kepadaku pohon pakah itu?” (Ibnu ‘Umar pun mengatakan), “Orang-orang membayangkan pohon tersebut berada di daerah pelosok. Sedangkan saya membayangkan pohon tersebut adalah pohon kurma. Kemudian saya pun malu.  Berkatalah para sahabat, ‘Ya Rasulullah! kabarkanlah kepada kami, pohon apakah itu?’ Kemudian Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Dia adalah pohon kurma.’ Kemudian
saya kabarkan ayahku tentang apa yang tadi saya bayangkan di dalam diriku. Kemudian beliau berkata, ‘Jika tadi kami mengatakan hal tersebut, maka itu lebih aku sukai daripada memiliki ini dan itu..”[1]