Dipimpin oleh
penguasa yang zalim selama tujuh puluh tahun itu lebih baik bagi umat dari pada
tidak ada pemimpin walaupun satu hari
Telah di sebutkan dalam sebuah kitab
"Tartib al-Madaarik" karangan Qodhi Iyadh rahimahullah 2/493
ketika beliau sedang menjelaskan biografinya Imam ahli fikih Qur'us bin al-Abas
bin Humaid ats-Tsaqofi Abu Fadhl al-Qurthubi al-Andalusi yang meninggal pada
tahun 220 H, sebagai berikut:
Imam Qodhi Iyadh mengatakan, "Beliau
adalah salah seorang yang dituduh telah melakukan gerakan bawah tanah untuk
memberontak dan keluar dari pemerintahan, maka beliau di giring bersama dengan
orang-orang yang tertangkap, kemudian beliau di jongkokkan di bawah kaki supaya
di penggal lehernya, lantas sang pemimpin berkata kepadanya, "Orang
sepertimu yang telah di kenal dengan ke sholehan serta amanah di dalam menjaga
ilmu, mau mengikuti orang-orang rendahan? Kalau sekiranya makar mereka berhasil
berapa banyak kehormatan yang akan terobek serta kenistaan yang akan terjadi,
sampai tegaknya pemimpin yang akan mendamaikan manusia". Maka beliau
menjawab: "Celaka lah diriku sekiranya aku melakukan dan ikut terjatuh
pada perkara semacam ini, dengan kedua tangan ku ini atau dengan lisanku.
Sungguh saya pernah mendengar Imam Malik dan Imam ats-Tsauri keduanya pernah
mengatakan, "Pemimpin yang zalim selama tujuh puluh tahun lebih baik bagi
umat dari pada tidak ada pemimpin dalam satu hari". Maka pemimpin tersebut
berkata kepadanya, "Kamu mendengar ini dari kedua imam tersebut? Beliau
menjawab, "Sungguh kedua telingaku ini telah mendengar dari beliau".
Lantas beliau pun di bebaskan.
0 komentar:
Posting Komentar